Dyson Kembangkan Tas Punggung Canggih yang Dapat Mengukur Kualitas Udara di Jakarta

Bima-Aryo-menggunakan-Dyson-Air-Quality-Backpack-sambil-Bersepeda

Gadgetren – Dyson menghadirkan teknologi barunya ke Indonesia yang mampu mengukur kualitas udara di sekitar pengguna. Teknologi ini dikemas secara unik dalam bentuk tas ransel bernama Ransel Kualitas Udara.

Berbekal sensor yang sudah hadir di perangkat Dyson Pembersih UdaraTas ransel ini diklaim mampu mengukur polutan udara secara akurat seperti PM2.5, PM10, senyawa organik yang mudah menguap atau VOC, nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2).

Sebelum dibawa ke india, tas ransel pengukur kualitas udara ini telah memantau sendiri tingkat polusi udara selama lockdown COVID-19 dan memantau paparan selama musim kabut asap di India. Kini tas punggung sudah merambah Indonesia untuk membuktikan kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya.

Air Quality Backpack ini dibuat oleh Dyson untuk memenuhi kebutuhan penelitian terhadap polutan udara di sekitar pengguna dengan alat yang mudah dibawa dan dalam bentuk portable sehingga alat ini belum dipasarkan secara komersial.

Sebagai awal, agar masyarakat mengetahui dan lebih familiar dengan teknologi yang diusung Dyson, pihaknya telah melakukan uji polutan di Jakarta di tempat-tempat umum seperti angkutan umum, jalan raya, hingga ruang-ruang pribadi seperti mobil pribadi, dapur, ke rumah.

Untuk membuktikan tingkat keparahan polutan di Jakarta, bahkan di ruang pribadi, Dyson melakukan pengujian bekerja sama dengan beberapa orang, salah satunya adalah Bima Aryo, seorang YouTuber dan travel host penggila kebugaran.

Saat bersepeda, Bima menyatakan bahwa pada saat angin dan hujan kualitas udara akan berpengaruh seperti yang terlihat pada grafik yang menurun sedangkan jika tidak ada angin dan hujan polutan tinggi terutama jenis PM2.5. Saat bersepeda di malam hari di jalan raya tingkat PM2.5 meningkat menjadi 100 µg/m3 akibat pengaruh mesin pembakaran kendaraan di dekatnya.

Bima-Aryo-pemantauan-kualitas-udara-dalam-mobil-melalui-App-Dyson-Air-Quality

Setelah itu, Bima pun melakukan uji kualitas udara di mobil pribadinya yang ternyata memiliki kadar polutan CO2 tinggi dengan grafik berwarna merah. Tingkat polusi udara di dalam ruangan mobil tetap konstan pada level lebih dari 2.000 µg/m3 dan baru turun saat Bima turun dari mobil.

Kemudian di rumah terutama di dapur juga terdapat polutan VOC yang terdeteksi saat dia sedang memasak mencapai lebih dari 12.000µg/m3. yang empat kali di atas tingkat yang dapat diterima dan diklasifikasikan sebagai sangat buruk pada indeks kualitas udara Dyson.

Mengenai keunggulannya, Air Quality Backpack menggunakan teknologi sensor udara Dyson yang telah ditingkatkan bersama dengan aplikasi kualitas udara yang memungkinkan pendeteksian polutan yang tidak terlihat sehingga pengguna dapat mengontrol paparan polusi mereka.

Selain dilengkapi sensor, tas punggung canggih ini juga didukung baterai dan GPS serta mampu terhubung dengan ponsel menggunakan Dyson Air Quality (AQ) App untuk menampilkan data pemantauan kualitas udara secara real-time.

Data polutan udara di tempat tertentu yang terbaca dapat disimpan ke cloud Dyson agar Anda dapat melihatnya kembali dan memprosesnya untuk tujuan kesehatan.

Scott Lowther selaku Lead Data Engineer Dyson mengatakan bahwa tujuan pengujian udara dengan teknologi Air Quality Backpacker ini adalah agar dapat mengembangkan aplikasi yang interaktif dan tervisualisasikan dalam data dan kedepannya dapat ditingkatkan baik hardware maupun aplikasinya.

“Dengan tes ini kita dapat insight bahwa kita bisa melakukan perubahan kecil, bahwa ada tempat-tempat berbeda yang menurut kita kualitas udaranya bagus, tetapi ternyata polusinya tinggi, seperti di mobil dan rumah. juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang apa yang harus dihindari dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *